Fail Over di Mikrotik Dengan Recursive Gateway
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu, salam sejahtera bagi kita semua, kali ini saya akan membahas Fail Over Mikrotik, banyak sekali referensi yang menjelaskan tentang Fail Over Mikrotik, dan di sini saya juga mengutip dari beberapa referensi dan menggabungkannya dengan harapan semoga tulisan ini akan menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai Fail Over Mikrotik, Amin.
Dalam case di lapangan, ada beberapa perusahaan, organisasi atau korporasi memiliki lebih dari satu provider internet dengan tujuan untuk meminimalisir down koneksi internet, oleh sebab itu maka ini sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan fail over di mana salah satu link bisa dijadikan sebagai link utama dan yang lain menjadi link cadangan. Untuk kebutuhan tersebut maka konfigurasi yang biasa diterapkan adalah dengan mendefinisikan check-gateway dan membedakan nilai distance pada masing-masing routing.
Sebagai contoh seperti pada topologi jaringan berikut:
Langkah-langkah setting fail over di router mikrotik adalah sebagai berikut:
- Akses router mikrotik Anda dengan menggunakan winbox
- Pada menu interface, tandai port dengan memberi comment baik yang difungsikan sebagai WAN dari ISP-A dan ISP-B, serta port yang difungsikan sebagai LAN
- Selanjutnya konfigurasi Ip address, melalui menu ip > Addresses, sesuai dengan topologi yang telah digambarkan di atas
- Selanjutnya konfigurasi gateway melalui menu ip > route, yang sebelumnya telah ditentukan gateway yang akan digunakan sebagai jalur utama dan sebagai jalur cadangan dengan membedakan value pada field distance-nya, yang mana value yang lebih besar dianggap sebagai jalur cadangan, kemudian pilih metode ping pada field Check Gateway.
- Kemudian Setting DNS Servers melalui menu ip > DNS.
- Selanjutnya konfigurasi nat action:masquerade yang out-interface-nya diarahkan pada interface Wan dari ISP-A dan ISP-B melalui menu ip > firewall > nat
Sampai di sini konfigurasi Fail Over di Mikrotik Router kita sudah dapat digunakan, jika client ingin mendapat DHCP IP dari router maka, kita perlu mengkonfigurasi DHCP Server dari menu ip > DHCP Server.
- Sebagai tambahan, yang sering menjadi kendala adalah mekanisme check-gateway hanya dapat melakukan pemantauan gateway terdekat, sehingga jika yang terjadi masalah di atas jalur ISP-A misalnya, paket data akan tetap dilewatkan melalui ISP-A, sebab router masih menganggap ISP-A reachable. Efeknya failover tidak berjalan semestinya sehingga down koneksi internet tetap masih mungkin terjadi.
- Oleh sebab itu maka dipandang perlu ada sebuah trik pada pengaturan routing untuk membuat fail over secara otomatis tanpa menggunakan script. Selain distance dan check gateway, kita bisa memanfaatkan parameter scope/target scope untuk membuat recursive gateway, sehingga check-gateway dapat melakukan pemantauan gateway / IP Address di internet sekalipun, misalnya ke 8.8.8.8, seperti pada tampilan capture berikut:
Demikian penjelasan singkat mengenai Fail Over Mikrotik dengan konfigurasi melalui Winbox tanpa Script, Semoga Bermanfaat.